Pelemahan Harga Minyak – Proyek Kapal Tanker Ditunda

LAMONGAN — PT Pertamina (Persero) menunda beberapa rencana pembangunan kapal tanker pengangkut minyak untuk sementara sebagai dampak dari pelemahan harga minyak mentah di pasar global. Pertamina hanya akan fokus untuk menyelesaikan sepuluh unit kapal tanker pada tahun inl. Pertamina menargetkan pembangunan sepuluh kapal tanker pengangkut minyak mentah dan bahan bakar minyak bisa dirampungkan tahun ini. Delapan kapal di antaranya diproduksi di dalam negeri dan dua unit lainnya diproduksi di China. New Ship Project Coordinator Pertamina I Ketut Sudana mengatakan, sebenarnya terdapat rencana penambahan kapal yang terus dilakukan hingga 2019.”Sementara masih dihold (ditunda). Ada rencana lagi produksi sampai 2019, tapi yang sepuluh ini aja dulu yang selesai tahun ini,” ujarnya saat kunjungan ke lokasi pembangunan kapal di Lamongan Marine Industry, Jawa Timur, Sabtu (26/2).

Saat ini, baru terdapat 66 kapal milik dan akan bertambah menjadi 76 unit pada akhir tahun ini. Sementara jumlah total kapal yang beroperasi mencapai 273 unit dengan 197 kapal yang disewa. Pertamina bersama mitra dalam negeri sedang menuntaskan delapan proyek kapal tanker tipe GP dengan bobot mati 17.500 dead weight tonnage (DWT) berdaya tampung 16.000 ton. Untuk membangun kapal, dikucurkan dana investasi sebesar US$200 juta. Kedelapan proyek tersebut meliputi MT Parigi dan MT Pattimura oleh PT Angrek Hitam Shipyard, MT Panderman, MT Papandayan, dan MT Putri oleh PT Daya Radar Utama, serta MT Pasaman, MT Panjang, dan MT Pangrango oleh PT Multi Ocean Shipyard.

“Sekarang kapal milik (Pertamina) ada 66 dan bertambah jadi 76 unit pada akhir tahun. Sementara yang beroperasi 273 kapal termasuk kapal milik.” (Duwi setiya Ariyanti/Gloria F.K. Lawi).

Source : Bisnis Indonesia, 29 Februari 2016