Harga Minyak Dunia Meroket 4,6 Persen di Tengah Kenaikan Stok

Harga minyak dunia meroket 4,6 persen di tengah lonjakan pasokan minyak mentah AS.Harga minyak dunia meroket 4,6 persen di tengah lonjakan pasokan minyak mentah AS. Ilustrasi kilang minyak.

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak dunia meroket pada akhir perdagangan Rabu (21/7) waktu AS. Kenaikan harga ini terjadi dalam dua hari terakhir di tengah lonjakan pasokan minyak mentah AS.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September naik 4,6 persen menjadi US$70,30 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September naik 4,2 persen menjadi US$72,23 per barel di London ICE Futures Exchange.

Mengutip data Badan Informasi Energi AS (EIA), seperti dilansir Reuters, persediaan minyak mentah AS meningkat 2,1 juta barel selama sepekan yang berakhir pada 16 Juli lalu.

Padahal, analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan publikasi EIA akan menunjukkan penurunan pasokan minyak mentah AS hingga 6,7 juta barel.

Ditambah lagi, laporan EIA sempat menunjukkan stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pusat pengiriman minyak utama AS merosot 1,4 juta barel dalam seminggu terakhir.

Kemudian, total persediaan bensin berkurang 0,1 juta barel pada pekan lalu dan persediaan bahan bakar sulingan turun 1,3 persen.

Pelaku pasar sendiri masih mengamati kesepakatan produksi negara-negara penghasil minyak utama. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ sebelumnya telah menyepakati peningkatan pasokan hingga 400 ribu barel per hari mulai Agustus hingga Desember nanti.

Namun pada Senin (19/7), pasar minyak diliputi aksi jual karena kekhawatiran permintaan anjlok di tengah lonjakan kasus covid-19 akibat varian delta. Akibatnya, harga minyak anjlok hingga 7 persen dan aset-aset berisiko lainnya pun terpukul.

Stephen Brennock, Pialang Minyak PVM, mengatakan pasar skeptis kenaikan harga minyak akan berlangsung lama. “Sulit untuk melihat harga kembali pulih, kecuali kegelisahan virus dikendalikan kembali. Pasar jelas gelisah tentang prospek permintaan,” tandasnya.