Ekonomi Bergairah Lagi, OPEC Kembali Genjot Produksi Minyak Mentah

60 Tahun OPEC: Dulu Ditakuti Barat, Sekarang Hampir Sekarat

Jakarta – Organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan para sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi minyak seiring dengan permintaan dan harga yang meningkat. Selain itu, peningkatan produksi pun bertujuan untuk mengakhiri perselisihan antara Uni Emirat Arab dengan Arab Saudi.

Dikutip dari CNN, Senin (19/7/2021) pada Juni lalu harga minyak AS mencapai US$70 per barel atau setara dengan Rp 1.014.440 (kurs dolar Rp 14.492) untuk pertama kalinya dalam tiga tahun, dan minyak mentah Brent, patokan global, saat ini berada di sekitar $73 atau setara Rp1.057.916 per barel.

Kini, OPEC+ meningkatkan produksi minyak secara keseluruhan hingga 400.000 barel per hari setiap bulan, sejak Agustus lalu. Kemudian, pada Desember mendatang para produsen akan kembali melihat perkembangan pasar dan kinerja negara-negara produsen lain.

Kabar tersebut muncul setelah Badan Energi Internasional memperingatkan bahwa kegagalan produsen minyak utama untuk menyeimbangkan peningkatan pasokan dapat meningkatkan harga bahan bakar, memicu inflasi, dan membebani pemulihan COVID-19.

Akhirnya, kesepakatan baru pun diatur untuk membatalkan pengurangan produksi yang dilakukan OPEC+ pada awal pandemi, hal tersebut menandakan kembalinya tingkat produksi minyak pada saat pra-pandemi.

Harga minyak sempat jatuh musim semi lalu ketika dunia menghadapi kenyataan krisis kesehatan. Sebelum kesepakatan hari Minggu (18/7) kemarin, OPEC+ hanya secara bertahap menambahkan kembali produksi yang secara agresif dipotong selama jatuhnya minyak tahun lalu

Saat ini, ekonomi terbuka kembali dan ada peningkatan permintaan minyak yang cepat, sehingga OPEC+ pun berusaha untuk mengikuti perkembangan tersebut dengan meningkatkan produksi minyak.

Source : detik.com