Sejumlah Negara OPEC Pertimbangkan Rencana Tidak Memperpanjang Pemangkasan Produksi

Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa negara yang tergabung dalam organisasi produsen minyak dunia (OPEC) mempertimbangkan untuk tidak memperpanjang pemangkasan produksi minyak dunia pada Semester II/2017. Hal ini akan membuat harga minyak dunia diprediksi jatuh di bawah US$40 per barrel.

Ekonom Union Bank of Switzerland (UBS Group AG) Giovanni Staunovo mengatakan pertimbangan tersebut berdasarkan karena tidak ingin mendukung produksi dan penjualan Amerika Serikat.

“Risiko pemotongan yang lebih tinggi adalah bahwa hal itu dapat memicu kenaikan harga yang terlalu kuat dan mendukung serpihan A.S.,” katanya di Zurich, Swiss, seperi di kutip bloomberg, Sabtu (6/5/2017).

Minyak merosot ke level terendah menjadi US$43,76 per barel di New York. Citigroup Inc. mencatat harga minyak dijual $ 46,18 pada Juma (6/5).

Namun, anggota OPEC masih memiliki sedikit sisa minyak yang siap dijual dengan pangsa pasar yang lebih banyak pada tahun depan. Opsi pemangkasan produksi pada Semester I/2018 masih akan dibahas.

“Jika mereka memperdalam potongannya [pada Semester II/2017] efeknya akan berumur pendek. OPEC akan berada dalam posisi yang sama lagi dalam waktu enam bulan, namun OPEC akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih banyak saat itu.”

Namun, keputusan resmi akan diambil saat pertemuan OPEC pada 25 Mei mendatang di Wina Australia.

Sementara itu, Gubernur OPEC Arab Saudi Adeeb Al-Aama mengatakan beberapa negara anggota OPEC masih berencana untuk memperpanjang pemangkasan produksi untuk menaikkan harga minyak dunia.

Arab Saudi sendiri akan menggagaskan pemangkasan produksi akan sedikit ditambah hingga periode Juni 2017.

“Ada konsensus yang muncul di antara negara-negara peserta mengenai perlunya memperluas kesepakatan produksi yang dicapai tahun lalu,” katanya dikutip reuters.

Source : bisnis.com