Pertamina Tawarkan Terminal Minyak Mentah Lawe-lawe
Pembangunan CCT dapat mendistribusikan hasil minyak dari dua kilang yang berdekatan, yakni RDMP Balikpapan dan GRR Bontang melalui pipanisasi. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru).
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengungkapkan, pembangunan CCT dapat mendistribusikan hasil minyak dari dua kilang yang berdekatan, yakni pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP Balikpapan dan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR) Bontang melalui pipanisasi.
“Kalau bisa dipipanisasi dari Lawe-lawe ke Bontang, mungkin untuk proyek GR Bontang tak perlu bangun tangki minyak mentah yang jumlahnya besar,” kata Rachmad, dikutip Antara, Selasa (28/2) malam.
Selain itu, belanja modal (capital expenditure/capex) RDMP Balikpapan senilai US$5,4 miliar bisa dikurangi melalui pembangunan CCT Lawe-lawe.
Adapun CCT Lawe-lawe akan dibangun pada lahan seluas 1.100 hektare milik Pertamina dengan skema build operate transfer (BOT).
“Yang bangun investor, setelah 15 atau 20 tahun diserahkan ke Pertamina. Selama periode itu, kami membayar semacam biaya operasionalnya,” terang Rachmad.
Diharapkan, Pertamina bisa meluncurkan proyek tersebut pada Maret 2017 nanti dalam penawaran proyek guna menggaet mitra strategis.
“Harapan saya akhir Maret sudah bisa kami launch (luncurkan) program CCT Lawe-lawe. Sebelum diekspos, tentu kami harus berkoordinasi dahulu dengan kementerian teknis terkait,” ungkapnya. (bir)