Komoditas – HARGA MINYAK: Saudi Akan Pangkas Lebih Banyak Produksi, WTI Menguat 2,6%

Desember 13 / 2016 — 06:50 WIB
Oleh : Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat ke level tertinggi sejak Juli 2015 setelah Arab Saudi mengisyaratkan akan memangkas produksi melebihi kesepakatan dan negara-negara non-OPEC termasuk Rusia berjanji untuk juga mengurangi output.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari ditutup menguat 2,6% atau US$1,33 ke level US$52,83 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 14 Juli 2015.

25Anjungan minyak – Bloomberg

Sementara itu, Minyak Brent untuk pengiriman Februari naik 2,9% atau US$1,36 ke US$55,69 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak ditutup di level tertinggi sejak 22 Juli 2015.

Seperti dilansir Bloomberg, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih, mengatakan pada Sabtu bahwa eksportir minyak mentah terbesar ini akan memangkas produksi melebihi target yang disepakati bulan lalu dengan anggota OPEC.

Komentarnya diikuti kesepakatan dengan 11 negara-negara non-OPEC untuk ikut memangkas output 558.000 barel per hari tahun depan.

Minyak WTI telah menguat naik hampir 20% sejak OPEC sepakat untuk memangkas produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir pada 30 November lalu.

“Pemangkasan produksi negara non-OPEC memang diharapkan, tetapi pernyataan Saudi lalu di luar dugaan,” ujar Bob Yawger, direktur divisi berjangka di Securities USA Inc, seperti dkutip Bloomberg.

“Pasar mendapatkan dorongan tambahan karena Saudi bersedia melakukan apa pun yang harus dilakukan untuk menyeimbangkan pasar,” lanjutnya.

Source : bisnis.com