Indonesia Sambut Minat Inggris Buka Industri Alat Perkapalan

Eduardo Simorangkir – detikfinance
Senin, 11/07/2016 15:12 WIB
8f2de558-c8a1-4832-bfab-e73622a10909_169Foto: Rois Jajeli
Jakarta -Pemerintah tengah mencoba meningkatkan arus investasi dari Inggris. Hal ini telah ditandai dengan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu ke Inggris yang diharapkan meningkatkan keyakinan investor Inggris tentang reformasi kebijakan dan layanan investasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia.

Salah satu buah dari hasil kunjungan ini adalah berminatnya perusahaan penyedia alat penunjang perkapalan terbesar asal Inggris, untuk berinvestasi di Indonesia.

“Indonesia dipandang memiliki daya tarik lokasi strategis dan memiliki potensi besar dalam pengembangan industri penunjang alat perkapalan,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dalam keterangan resminya kepada media, Senin (11/7/2016).

Produk perusahaan ini mencakup propellers (baling-baling), stern gear (gigi buritan) dan hardware kapal lainnya yang telah digunakan oleh berbagai industri perkapalan di kawasan Eropa dan Asia. Saat ini perusahaan telah membuka kantor perwakilan di Indonesia, dan memiliki target untuk memulai usahanya pada Oktober 2016 mendatang.

Batam pun menjadi salah satu kota yang menjadi pertimbangan untuk menjadi lokasi dari fasilitas produksi perusahaan. Menurut Franky local content dari Indonesia akan dikombinasikan dengan bahan baku produksi dari Inggris sebagai bahan baku produksi perusahaan nantinya.

“Batam akan dijadikan sebagai central-hub bagi produksi untuk pasar Singapura, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan China. Kandungan konten lokal pun akan digunakan nantinya untuk mendorong industri hulu tanah air, sehingga dapat menjadi suplier dari perusahaan,” lanjutnya.

Dan untuk mengawal minat investasi hingga proses realisasi, BKPM pun akan terus berkoordinasi dengan perwakilan RI setempat serta kementerian teknis terkait dan juga pemerintah daerah.

“Kami siap memfasilitasi investor dengan layanan end-to-end services,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BKPM di London (IIPC) Nurul Ichwan dalam keterangan resmi yang sama.

Sebelumnya pada kunjungan Jokowi ke Inggris telah berhasil mengantongi 12 kesepakatan bisnis senilai US$ 19,02 miliar. Realisasi investasi dari Inggris selama tahun 2015 mencapai US$ 503 juta, naik 22,98% dari rata-rata investasi pada tahun 2010-2014 yang berada di posisi US$ 409 juta. Inggris sendiri masuk dalam tujuh negara Eropa yang menjadi prioritas pemasaran investasi BKPM.

Source : detik.com