Harga Minyak Rendah, Investasi Migas di RI Lesu

Michael Agustinus – detikfinance
Rabu, 03/08/2016 14:34 WIB
36249c92-e1be-4dd2-abc6-d150df12f191_169
Jakarta -Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyoroti minimnya realisasi kegiatan eksplorasi, seperti survei seismik dan pengeboran untuk mencari cadangan minyak baru.

Contohnya, program survei seismik dua dimensi (2D), dari rencana 10.955 kilometer (km), per semester I-2016 baru terealisasi 1.057 km atau baru tercapai 10%.

Seismik tiga dimensi (3D) yang baru terealisasi 865 km2 dari target 11.217 km2 atau hanya 8%. Begitu juga dengan pengeboran eksplorasi yang baru terealisasi 23 sumur dari rencana 68 sumur atau 34%.

“Kecilnya realisasi kegiatan eksplorasi ini akan berdampak pada turunnya penemuan cadangan migas ke depan,” kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Sementara produksi minyak bumi menunjukkan tren peningkatan dari bulan ke bulan. Per 30 Juni 2016, produksi rata-rata minyak bumi sebesar 834,4 ribu barel per hari (bph). Per 30 Juli 2016, produksi rata-rata minyak naik diangka 834,7 ribu bph.

Untuk gas bumi, produksi rata-rata per 30 Juli 2016 sebesar 7.962 juta kaki kubik per hari (mmscfd), turun tipis dibanding produksi per 30 Juni 2016 yang sebesar 7.985 mmscfd.

“Dengan dukungan semua pihak, kami optimis target produksi yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai,” kata Amien.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Tahun 2016 target lifting minyak bumi sebesar 820 ribu bph, sedangkan gas bumi sebesar 6.440 mmscfd.

Dari sisi investasi, pada semester I-2016, tercatat investasi sebesar US$ 5,65 miliar atau sekitar Rp 76,3 triliun. Rinciannya, investasi untuk eksplorasi sebesar US$ 367 juta, untuk kegiatan pengembangan sebesar US$ 845 juta, kegiatan produksi sebesar US$ 3,922 miliar, dan administrasi senilai US$ 521 juta.

“Hal ini menunjukkan perusahaan hulu migas menjadikan program pengembangan dan produksi sebagai prioritas,” katanya.

Tidak mengherankan apabila program seperti pengeboran sumur pengembangan, kerja ulang dan perawatan sumur realisasinya cukup tinggi. Misalnya, sumur pengembangan yang terealisasi 144 sumur dari rencana 245 sumur atau 59%, kerja ulang (work over) terealisasi 04 sumur dari rencana 1.286 sumur atau 47%, serta perawaran sumur yang terealisasi sebanyak 16.822 dari rencana 39.956 sumur atau 42%.(wdl/wdl)

source : detik.com