HARGA MINYAK: Persediaan Minyak AS Merosot, WTI Melonjak 4,7%

Aprianto Cahyo Nugroho Jum’at, 09/09/2016 06:42 WIB

iHarga minyak naik

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melonjak paling tajam dalam hampir lima bulan terakhir menyusul penurunan terbesar persediaan minyak mentah AS dalam 17 tahun.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober menguat US$2,12 atau 4,7% ke level US$47,62 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 8 April.

Sementara itu, Brent untuk pengiriman November menguat US$2,01 atau 4,2% ke US$49,99 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

“Ada penurunan besar dalam impor, sehingga menurunkan jumlah persediaan,” kata Bill O’Grady, kepala analis pasar di Confluence Investment Management, seperti dikutip Bloomberg.

“Impor turun hampir 1,9 juta barel per hari pekan lalu. Saya heran pasar bereaksi sekuat itu karena semestinya ada kenaikan besar pekan depan,” lanjutnya.

Berdasarkan data Badan Administrasi Energi AS, pasokan minyak mentah AS turun 14,5 juta barel menjadi 511,4 juta barel pekan lalu. Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis yang disurvei Bloomberg, yang memperkirakan peningkatan persediaa 905.000 juta barel.

Sementara itu, Badai Tropis Hermine bergerak ke Teluk Meksiko pada 28 Agustus, sehingga mengganggu pengiriman dan output.

Seperti diketahui, harga minyak menguat pada Agustus menyusul spekulasi bahwa anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia akan menyepakati langkah-langkah untuk menstabilkan pasar pada pertemuan bulan ini. Sementara Iran terus membuat investor berspekulasi apakah negara tersebut bergabung dengan potensi kesepakatan pembekuan produksi.