Harga Minyak Anjlok, Pemangkasan Produksi OPEC Divonis Gagal

Harga Minyak Anjlok, Pemangkasan Produksi OPEC Divonis GagalMeski OPEC sepakat memangkas produksi, namun negara yang tidak tergabung ke dalam OPEC masih belum sepenuhnya sepakat dengan komitmen tersebut. (REUTERS/Heinz-Peter Bader)

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak merosot pada hari Rabu (22/3) waktu Amerika Serikat (AS) setelah data menunjukkan bahwa persediaan minyak AS melonjak lebih besar dari prediksi semula.

Hal ini membuat pelaku pasar ragu akan dampak kebijakan pemangkasan produksi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC).

Dikutip dari Reuters, Energy Information Administration (EIA) mengatakan bahwa persediaan minyak AS meningkat hampir 5 juta barel ke angka 533,1 juta barel pada pekan lalu. Ini jauh lebih besar dibanding perkiraan sebelumnya sebesar 2,8 juta barel.

Kesepakatan antara OPEC dan negara non-OPEC untuk mengurangi produksi minyak hingga 1,8 juta batel per hari sepanjang semester I 2017 ternyata hanya berdampak sedikit terhadap jumlah persediaan minyak.

Negara-negara OPEC sendiri berencana untuk memperpanjang masa kebijakan ini hingga semester II mendatang. Namun, mereka yang tidak tergabung ke dalam OPEC masih belum sepenuhnya sepakat dengan komitmen tersebut.

Hasilnya, Brent melemah US$0,32 per barel ke angka US$50,64 per barel. Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) menurun US$0,2 per barel ke angka US$48,04 per barel. Ini merupakan penutupan terburuk sepanjang tahun 2017.

Selain itu, produsen minyak non-konvensional AS juga gencar menambah pengeboran, sehingga produksi minyak AS meningkat menjadi 9,1 juta barel per hari dari rata-rata 8,9 juta barel per hari di tahun 2016.

Namun, harga minyak diperkirakan bisa membaik ke angka US$60 per barel di kuartal IV mendatang jika OPEC bersedia memperpanjang periode pemangkasan produksi.

Sayangnya, jika harga membaik, maka produksi minyak AS diperkirakan akan meningkat 360 ribu barel per hari pada tahun 2017 dan 1 juta barel di tahun 2018. (gen)

Source : cnnindonesia.com