Dolar AS Turun ke Rp 13.200, Agus Marto: Didukung Ekonomi Domestik

Dina Rayanti – detikfinance -Rabu, 08/06/2016 07:36 WIB
bd3c42e5-62e0-40a9-a5c3-e07003e1d586_169Foto: Rachman Haryanto

Jakarta -Nilai tukar rupiah pada bulan Juni 2016 ini diperkirakan akan stabil dan sudah menguat 3,9% sejak awal tahun ini. Kemarin dolar AS ditutup pada level Rp 13.265.Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, stabilnya rupiah ini disebabkan karena penguatan perekonomian domestik.

“Kami bisa sampaikan bahwa kurs US$ per Juni ini sepanjang 2016 pergerakan rupiah stabil dan terapresiasi kira-kira 3,9% year to date, hari ini ditutup di Rp 13.265, kurs stabil ini didukung oleh persepsi perekonomian domestik,” ungkap Agus saat menghadiri Rapat dengan Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/6/2016) malam.

Selain itu hal ini juga didukung oleh korporasi di dalam negeri yang banyak melakukan ekspor. Ia menambahkan pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan reformasi struktural dengan menurunkan BI rate dan Giro Wajib Minimum (GWM).

“Ini juga didukung oleh korporasi di dalam negeri yang aktivitasnya ekspor, ikut melepas dolar. Kalau dilihat kami melihat dampak positif ini dalam banyak hal karena Pemerintah terus berkomitmen untuk mereformasi struktural yang keluarkan paket kebijakan dan kami turunkan BI rate 0,75% dan GWM 1,5%,” lanjut Agus.

Ia menambahkan ke depan masih akan ada risiko yang menyebabkan rupiah tertekan yaitu Fed Fund Rate yang diperkirakan masih akan naik 2 kali pad Juni dan Desember.

“Per 6 juni rata-rata kurs Rp 13.439 kami lihat ke depan masih ada risiko utama yakni Fed Fund Rate yang diperkirakan masih akan naik 2 kali setahun yakni Juni dan Desember. Kemudian tidak bisa dihindarkan karena banyak statement pejabat di The Fed apakah jadi atau tidak naik? Kalau Pertumbuhan Ekonomi AS tidak sebaik perkiraan, membuat rupiah menguat,” tutur Agus.

 (ang/ang)