SKK Migas Sebut Petronas Temukan Minyak di Madura

Pengeboran sumur Eksplorasi Hidayah-1 Petronas Carigali North Madura II Ltd. di Wilayah Kerja North Madura II ditengarai menemukan cadangan minyak.Pengeboran sumur Eksplorasi Hidayah-1 Petronas Carigali North Madura II Ltd. di Wilayah Kerja North Madura II ditengarai menemukan cadangan minyak.

Jakarta, CNN Indonesia — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan pengeboran sumur Eksplorasi Hidayah-1 Petronas Carigali North Madura II Ltd. di Wilayah Kerja (WK) North Madura II ditengarai berhasil menemukan cadangan minyak.

Pengeboran sumur Hidayah-1 yang mulai dilakukan pada 7 Januari 2021 itu merupakan salah satu dari kegiatan komitmen pasti WK North Madura II. Target kegiatan adalah menyentuh Formasi Ngimbang Carbonate, dengan besaran sumber daya inplace sebesar 158 juta barel minyak (MMBO).

 
Pada kegiatan pengeboran ini, kedalaman keseluruhan sumur Hidayah-1 berada pada kedalaman 2.739 meter. Setelah kegiatan pemboran berjalan 57 hari, SKK Migas dan Petronas Carigali North Madura II Ltd. melakukan 1 interval drill steam test (DST) untuk mengetahui laju alir serta data reservoir pada Formasi Ngimbang dan berhasil menemukan hidrokarbon berupa minyak dengan lajur alir awal ~2.100 barel minyak per hari (BOPD).

“Saat ini kami masih melakukan analisa akhir untuk menentukan jumlah sumberdaya, tetapi ini adalah temuan yang sangat menggembirakan setelah sebagian besar temuan kami berupa gas,” kata Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee A. Suardin di Jakarta (23/2).

Jaffee menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat pada kegiatan penemuan potensi hidrokarbon di wilayah kerja tersebut. Menurut Jaffee, keberhasilan ini tidak saja menggembirakan, juga akan memotivasi insan hulu migas untuk lebih bersemangat menemukan potensi migas di berbagai wilayah kerja di Indonesia.

Penemuan ini, tambahnya, akan menjadi pondasi yang kokoh bagi upaya penemuan lainnya sebagai upaya bersama pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama- sama mewujudkan visi produksi 1 juta barel minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030.

“Penemuan ini tentunya ke depan akan memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat setelah potensi minyak tersebut dapat diproduksi”, lanjut Jaffee.

Source : cnnindonesia.com