Permintaan OPEC 2020 Diramal Turun, Harga Minyak Tertekan

Permintaan OPEC 2020 Diramal Turun, Harga Minyak Tertekan

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak dunia merosot pada perdagangan Kamis (12/7). Pelemahan menyusul proyeksi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terkait pertumbuhan permintaan minyak mentah yang melambat tahun depan.

Harga minyak mentah Brent berjangka turun US$0,49 menjadi US$66,52 per barel. Selama sesi perdagangan Brent sempat menyentuh US$67,65 per barel, level tertingginya sejak 30 Mei 2019.

Pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$0,23 menjadi US$60,2 per barel. Di awal sesi perdagangan WTI sempat menyentuh level US$60,94 per barel.

Dalam laporan bulanannya, OPEC memberikan proyeksi kebutuhan dunia akan minyak dari 14 anggotanya sebesar 29,27 juta bph pada 2020. Proyeksi tersebut melandai sekitar 4,8 persen atau 1,34 juta bph dari tahun ini.

Lihat juga:Stok Minyak AS Tergerus, Harga Minyak Melejit 4,5 Persen

Proyeksi tersebut menyebabkan potensi surplus terjadi di pasar, meski OPEC telah menjalankan kebijakan pemangkasan produksi. Akibatnya, harga terseret.

Sementara itu, perusahaan minyak di AS menghentikan produksi minyak lebih dari 1 juta barel per hari (bph) atau sekitar 53 persen dari produksi Teluk Meksiko. Penghentian tersebut disebabkan oleh Badai Tropis Barry yang menerjang pada Kamis (11/4/) waktu setempat.

Badai yang dapat berkembang menjadi badai tropis pekan ini sedang mengarah ke utara Teluk Meksiko.

Menurut Analis Price Futures Group Phil Flynn setiap badai berbeda.

Lihat juga:Harga Minyak Naik, Rupiah Tertekan ke Rp14.132 per Dolar AS

“Masih banyak pertanyaan yang perlu dijawab, apakah (badai) ini akan merusak sisi pasokan atau akan lebih merusak sisi permintaan ” ujar Flynn di Chicago.

Investor juga memperhatikan perkembangan tensi di Timur Tengah. Iran dan Inggris terlibat dalam konflik penyanderaan kapal tanker minyak.

Pemerintah Inggris menyatakan tiga kapal Iran mencoba untuk memblokade jalur yang dilalui kapal BP melalui Selat Hormuz. Iran kemudian mundur setelah mendapatkan peringatan dari kapal perang Inggris.

Source : cnnindonesia.com