Mulai Akhir Tahun, Kapal Pesiar Bisa Parkir di Labuan Bajo

Foto: detik

Labuan Bajo – Labuan Bajo disiapkan untuk menjadi destinasi super prioritas Indonesia. Untuk mendukung itu, saat ini sedang disiapkan fasilitas parkir untuk yacht atau kapal pesiar. Kapal tersebut biasa digunakan oleh turis-turis mancanegara. Saat ini yacht belum bisa bersandar di Labuan Bajo.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menjelaskan saat ini pihaknya sedang mengembangkan Marina, fasilitas sandar bagi kapal-kapal yacht. Rencananya itu akan mulai beroperasi pada akhir 2020.

“Ya kalau Marina tahap berikutnya dengan target (beroperasi) Desember 2020,” kata dia di Inaya Bay Komodo, Labuan Bajo, Senin (20/1/2020).

Pembangunan dan pengelolaan Marina ini bakal menggandeng partner karena dibutuhkan keahlian khusus untuk menjalankan fasilitas tersebut. Saat ini pihaknya sedang mencari partner untuk diajak bekerja sama, baik lokal maupun internasional.

Baca juga: Jokowi Cek Proyek Pendukung Pariwisata di Labuan Bajo Hari Ini

“Saat ini ada potensi lokal, tapi semua yang lokal ini bisa membawa partner internasional. Karena ini untuk mengelola Marina kayak komunitas, biasanya dicari internasional untuk main dari port satu ke port lain ada rekomendasi membership. Jadi harus ada komponen internasional,” jelasnya.

Untuk biaya investasi proyek tersebut, Ira menjelaskan akan bergantung dengan partner yang dilibatkan dalam kerja sama tersebut.

“Kita ada (hitungan investasi) tapi saya pikir nanti setelah partner ini sudah ketahuan karena ada beberapa partner yang mereka modelnya berbeda-beda. Tapi saya pikir yang patut digarisbawahi apa sih? kalau kita dua hal. Pertama kita itu untuk international community. Pak Presiden mencanangkan ini adalah destinasi diharapkan premium. Dengan adanya Marina itu bisa mendukung,” terangnya.

Baca juga: Naik Kapal Pesiar Ini, Wajib Pakai Baju Sopan

Hal kedua yang dilihat bahwa pengelolaan parkir yacht membutuhkan kemampuan yang tinggi. Sementara ASDP belum bisa mengelolanya sendiri. Apalagi yacht merupakan barang mahal yang juga berbasis komunitas dengan ruang lingkup global.

“Kedua, kalau bisa mengelola Marina, mengelola yacht itu membutuhkan skill yang sangat tinggi,” tambahnya.

Source : detik.com