The Blog

10 Jul

Minyak naik di tengah ketegangan geopolitik dan khawatir permintaan

Minyak naik di tengah ketegangan geopolitik dan khawatir permintaan                                                        Suar gas pada ladang minyak di Iran (REUTERS)

“Kekhawatiran ekonomi baru dan penguatan dolar AS membuat harga minyak di bawah tekanan”
New York (ANTARA) – Harga minyak global sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ketegangan di Timur Tengah mendukung pasar, sementara keuntungan dipangkas oleh kekhawatiran atas kemungkinan perlambatan permintaan energi.

Patokan Amerika Serikat (AS), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 17 sen menjadi menetap pada 57,83 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 5 sen menjadi ditutup pada 64,16 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Iran mengumumkan pada Senin (8/7) bahwa mereka telah meningkatkan konsentrasi uraniumnya yang diperkaya menjadi 4,5 persen, melewati batas 3,67 persen yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir penting 2015 dengan kekuatan utama dunia.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan pada Selasa (9/7) bahwa negaranya akan terus menumpuk tekanan ekonomi terhadap Iran dan membela kepentingan AS ketika Teheran melangkah lebih jauh untuk membahayakan kesepakatan nuklir.

Prancis, Jerman, Inggris dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa pada Selasa (9/7) menyatakan “keprihatinan mendalam” atas langkah baru Iran untuk meningkatkan konsentrasi uranium yang diperkaya di luar batas yang disepakati, menyerukan pertemuan mendesak komisi bersama tentang masalah ini.

Setahun setelah Amerika Serikat keluar secara sepihak dari perjanjian nuklir, Iran menarik diri dari bagian perjanjian nuklir pada 8 Mei dan mengancam tindakan lebih lanjut jika kepentingannya berdasarkan pakta tidak dapat dijamin.

Harga minyak naik karena pelaku pasar khawatir bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat mengganggu aliran minyak. Sementara itu, para pedagang terus khawatir atas perlambatan ekonomi global, yang akan berdampak pada permintaan minyak, para ahli mencatat.

“Kekhawatiran ekonomi baru dan penguatan dolar AS membuat harga minyak di bawah tekanan,” analis di Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan pada Selasa (9/7). Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.