Harga Minyak Dunia Naik Lagi Ditopang Cuaca Dingin Ekstrem AS

Harga minyak dunia mendekati level tertinggi dalam 13 bulan terakhir karena cuaca dingin ekstrem di AS menutup sumur dan kilang minyak di Texas.Harga minyak dunia mendekati level tertinggi dalam 13 bulan terakhir karena cuaca dingin ekstrem di AS menutup sumur dan kilang minyak di Texas. Ilustrasi.

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak mentah dunia mendekati level tertinggi 13 bulan pada perdagangan Selasa (17/2) waktu Amerika Serikat (AS). Penguatan harga komoditas itu didorong cuaca ekstrem di AS bagian selatan yang menutup sumur dan kilang minyak di Texas.

Mengutip Antara, Rabu (17/2), ekstremnya cuaca di AS mengancam pasokan energi dari negara bagian penghasil minyak mentah utama di AS. Dengan demikian, jumlah permintaan berpotensi lebih besar dari pasokan.

Tercatat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret naik 1 persen atau 58 sen menjadi US$60,05 per barel.

Lihat juga:Intip Proyek Pertamina yang Bikin Petani Tuban Jadi Miliarder

Sementara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April ditutup naik 0,1 persen atau 5 sen menjadi US$63,35 per barel.

Harga minyak mentah dunia telah meningkat selama berbulan-bulan. Hal ini dipengaruhi pembatasan produksi dan proses vaksinasi covid-19 yang sudah dilakukan oleh sejumlah negara.

“Cuaca dingin di AS sekarang dikutip sebagai alasan lain dari harga minyak yang tinggi,” ucap Analis Energi di Commerzbank Research Eugen Weinberg.

Cuaca dingin di Texas membuat pasokan listrik dan produksi minyak terhenti hingga 1 juta barel per hari. Selain itu, cuaca buruk itu juga membuat operasional jaringan pipa dan sarana transportasi lainnya terganggu.

Lihat juga:Pertamina Rombak Direksi dan Komisaris Anak Usaha

“Suhu dingin telah menambah dukungan sisi pasokan di tengah banyak pembekuan sumur dan beberapa gangguan kilang karena beberapa fasilitas telah ditutup paksa akibat pembatasan daya,” imbuh Presiden Ritterbusch and Associates di Galena Jim Ritterbusch.

Sementara, Analis Rystad Energy memperkirakan 500 ribu hingga 1,2 juta barel produksi minyak di AS akan ditutup akibat cuaca dingin di AS. Ia menyatakan beberapa penyulingan terbesar di AS telah ditutup saat ini.

Sebelumnya, harga minyak Brent naik 70 sen atau 1,1 persen menjadi US$63,13 per barel. Lalu, harga minyak WTI AS naik 63 sen atau 1,1 persen ke level US$60,1 per barel.

Source : cnnindonesia.com