Cegah Corona, Kapal China Masuk RI Wajib Dikarantina

Kesibukan pelayanan bongkar muat di dermaga peti kemas ekspor impor (ocean going) milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dipastikan tetap berjalan maksimal di tengah persiapan menyambut kunjungan Ratu Kerajaan Denmark Margrethe II bersama suaminya, Prince Henrik , Jakarta, Kamis (15/10/2015). Ratu Margrethe II dan Price Henrik akan berkunjung ke lokasi ini pada pekan depan, Kamis (22/10). Seperti diketahui Maersk Line, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia asal Denmark saat ini menjadi pengguna utama Pelabuhan yang dikelola Pelindo II. Kehadiran Ratu Denmark menunjukkan kepercayaan negara asing terhadap kualitas pelayanan pelabuhan di Indonesia. Dalam satu tahun kapasitas pelayanan bongkar muat Pelindo II mencapai 7,5 juta twenty-foot equivalent units (TEUs). Agung Pambudhy/Detikcom

Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC memperketat masuknya kapal barang maupun penumpang dari China. Kebijakan itu menyikapi wabah virus corona dari Wuhan, China, yang menyebar ke sejumlah negara.

“Kapal dari China harus dikarantina dulu di area luar kolam pelabuhan. Kapal itu baru bisa masuk dan melakukan bongkar muat di dermaga jika sudah ada kepastian bahwa kapal berikut awaknya itu steril dari Virus Corona,” kata Direktur Operasional IPC Prasetyadi melalui keterangan tertulis yang dikutip Selasa (11/2/2020).

Berdasarkan data yang dia sampaikan, rata-rata dalam satu bulan ada 20-an kapal dari China yang masuk dan melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Perhatian! Harga Barang Impor China Bakal Naik

Dia menjelaskan, IPC terus berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kantor Kesyahbandaran, dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Itu dilakukan sebagai upaya antisipasi masuknya virus corona melalui pelabuhan.

Di terminal penumpang, pihaknya memperketat pemantauan dengan menggunakan Thermal Detector, terutama terhadap penumpang dari China dan negara-negara yang memiliki catatan kasus Corona.

“Kami sangat prihatin atas penyebaran virus corona, dan berharap masalah ini bisa segera teratasi,” sebutnya.

Sejak Januari, pihaknya sudah mewajibkan seluruh staf operasional lini terdepan (frontline) di semua pelabuhan yang dikelola IPC untuk mengenakan masker N95 sebagai masker standar pencegahan Virus Corona.

“Memang ada penambahan prosedur operasional di lapangan. Tetapi hal ini harus dilakukan untuk memperkecil risiko penularan,” tambahnya.

Source : detik.com