Alert! Produsen Migas Ini Mau PHK Ratusan Karyawan

Harga Minyak Jatuh, Laba Perusahaan Migas Anjlok

Jakarta – Produsen minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat (AS), Chesapeake Energy Corp berencana melakukan PHK terhadap 15% tenaga kerjanya. Hal itu dilakukan untuk menghemat biaya demi keluar dari jurang kebangkrutan.

“Mengatur ulang bisnis kami untuk menjadi perusahaan yang lebih kuat dan lebih kompetitif,” kata Chief Executive Chesapeake Doug Lawler di email, dikutip dari Reuters, Kamis (4/2/2021).

Jumlah karyawan yang terkena dampak PHK sebanyak 220 karyawan yang bekerja di markas Oklahoma City. Perusahaan berharap pemangkasan tenaga kerja itu bisa menghemat US$ 1 miliar untuk keluar dari kebangkrutan.

Doug Lawler mengatakan nantinya karyawan yang terkena dampak PHK diberi paket pesangon dan bantuan karier. Pengumuman PHK dilakukan melalui telepon untuk menghindari kerumunan di masa pandemi COVID-19.

“Saat kami bersiap untuk menyelesaikan restrukturisasi, kami terus mengelola bisnis dan tingkat staf kami dengan hati-hati untuk beradaptasi dengan kondisi pasar yang menantang dan memposisikan Chesapeake untuk kesuksesan yang berkelanjutan,” kata Juru Bicara Chesapeake Gordon Pennoyer.

Produsen gas alam AS terbesar kedua ini, jatuh bangkrut karena penurunan harga gas yang cukup lama. Chesapeake mengajukan perlindungan pengadilan akan kebangkrutannya pada Juni 2020. Saat itu perusahaan terombang-ambing karena penurunan permintaan dan harga akibat pandemi COVID-19.

Source : detik.com