Lonjakan Kasus Corona Seret Turun Harga Minyak

Harga minyak mentah dunia merosot karena kekhawatiran investor terhadap lonjakan kasus corona dan lambannya program vaksinasi.Harga minyak mentah dunia merosot karena kekhawatiran investor terhadap lonjakan kasus corona dan lambannya program vaksinasi.

Jakarta, CNN Indonesia — Harga minyak mentah dunia merosot terseret kekhawatiran lonjakan kasus covid-19 (virus corona) di seluruh dunia, termasuk lambannya program vaksinasi.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret tercatat melemah 35 sen atau 0,64 persen menjadi US$54,75 per barel pada Selasa (19/1).

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 21 sen atau 0,40 persen menjadi US$52,15 per barel.

Lihat juga:China Lockdown, Harga Minyak Dunia Tergelincir

“Ketakutan ekonomi oleh corona, dolar AS yang menguat, dan pesimisme investor memainkan peran harga minyak mentah Brent diperdagangkan US$3 lebih rendah sejak pertengahan pekan lalu,” ujar Analis Commerzbank Eugen Weinberg.

Sebetulnya, lanjut dia, kontrak acuan minyak sempat menguat beberapa pekan terakhir, ditopang oleh kehadiran vaksin corona dan penurunan produksi minyak Arab Saudi.

Namun, lambannya vaksinasi menimbulkan keraguan bagi investor, termasuk dampaknya terhadap pemulihan ekonomi dunia.

Di Inggris, misalnya, peluncuran vaksin terkendala dengan proses produksi yang tidak berjalan mulus. Selain itu, Pfizer, salah satu produsen vaksin, mengatakan bahwa mereka mendistribusikan lebih sedikit dosis dari kontraknya ke Eropa.

Lihat juga:Total Hengkang dari Asosiasi Minyak AS

“Kampanye vaksinasi, meskipun masih berlangsung, memperlambat pemulihan ekonomi dunia pada kuartal pertama dan imbasnya memperlambat permintaan minyak,” terang Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.

Belum lagi, penguatan dolar AS selama tiga hari berturut-turut yang akan membuat harga minyak mentah menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang asing.

Kekhawatiran keamanan jelang pelantikan Presiden AS Terpilih Joe Biden juga jadi sentimen negatif. “Ketegangan pelantikan presiden AS menimbulkan keresahan di kalangan investor,” kata Analis PVM Oil Tamas Varga.

Source : cnnindonesia.com