Ibu Kota Baru akan Menggunakan Jaringan Gas 100 Persen

Ibu Kota Baru akan Menggunakan Jaringan Gas 100 Persen

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan pembangunan ibu kota baru nantinya akan menggunakan 100 persen jaringan gas (jargas). Dengan kata lain, masyarakat di sana tak akan menggunakan LPG 3 kilo gram (kg) lagi seperti sekarang.

“Ibu kota harus 100 persen jargas. Tidak boleh lagi ada LPG 3 kg,” ucap Bambang, Jumat (27/9).

Nantinya, penghuni ibu kota baru yang biasanya menggunakan LPG 3 kg untuk memasak diharapkan bisa menggunakan jaringan gas tersebut. Saat ini, pembangunan jaringan gas terus dilakukan secara bertahap di dalam negeri.

“Sudah saatnya punya kota lebih modern, sudah saatnya rumah dilengkapi jaringan gas. Ini harus bertahap dan masif,” kata Bambang.

Lihat juga:Izin Lahan Sukanto Tanoto Dicabut Bertahap Mulai Oktober 2019

Sementara itu, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Gigih Prakoso mengungkapkan pihaknya siap membangun infrastruktur gas bumi di ibu kota baru, tepatnya di Kalimantan Timur. Ia optimistis pemanfaatan gas bumi di ibu kota baru nantinya lebih efisien dan bersih.

“PGN siap untuk membantu pemerintah menyiapkan infrastruktur di ibu kota baru untuk menjadi smart city yang berbasis pada energi bersih gas bumi. Proyek jaringan gas yang selama ini telah berjalan terbukti efektif mengurangi biaya energi rumah tangga,” kata Gigih.

Berdasarkan hitungan PGN, pembangunan gas kota diproyeksi dapat menciptakan penghematan LPG sebesar Rp157,8 miliar per tahun. Dengan begitu, pengeluaran masyarakat juga bisa lebih hemat sebesar Rp386 miliar.

“Pemerintah dapat mengurangi impor LPG dan pengurangan defisit neraca perdagangan minyak dan gas (migas) mencapai Rp1,4 triliun per tahun,” kata Gigih.

Sejauh ini, tambah Gigih, PGN membangun dan mengelola pipa gas lebih dari 10 kilometer (km) dengan jumlah konsumen sekitar 300 ribu di berbagai segmen pasar. Sementara, perusahaan mengelola jaringan gas milik pemerintah sepanjang 3.800 km di sejumlah daerah.

Source : cnnindonesia.com