Blok Cepu Dijadikan Andalan Produksi Minyak Dalam Negeri

Blok Cepu Dijadikan Andalan Produksi Minyak Dalam Negeri

Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadikan Blok Cepu sebagai andalan utama peningkatan laju produksi dan produksi siap jual (lifting) minyak bumi nasional. Cepu menggeser Blok Rokan yang dioperatori oleh PT Chevron Pacific Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, saat ini, produksi blok yang dioperatori oleh ExxonMobil ini mencapai 220 ribu barel per hari (bph) dan diperkirakan akan bertahan hingga 2020. Angka tersebut di atas proyeksi pada proposal pengembangan (PoD) yang disetujui di awal, yakni sebesar 165 ribu bph. Sebagai pembanding, lifting Blok Rokan saat ini hanya 190 ribu bph karena telah berada pada masa mature.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Djoko Siswanto mengungkapkan peningkatan produksi Blok Cepu ini bukan yang pertama kali. Pada 2017, produksi Blok Cepu meningkat menjadi 185 ribu bph dan tahun ini ditargetkan sebesar 216 ribu bph. Peningkatan produksi ini terjadi berkat pemasangan fasilitas alat pendingin (cooler) yang dilakukan ExxonMobil selaku operator Blok Cepu.

Lihat juga : Investasi Chevron Berkurang, Liffting Blok Rokan Susut

“Blok Cepu itu kan sekarang menyalip Chevron (Blok Rokan), di awal Plan of Development (POD) 165 ribu barel per hari lalu kami upayakan ke 185 ribu barel per hari, lalu naik ke 220 ribu barel per hari, itu upayanya dengan memasang fasilitas cooler,” ujar Djoko dalam keterangan resmi, dikutip Senin (14/1).

Menurut Djoko, fasilitas cooler setidaknya bisa mempertahankan produksi blok Cepu sesuai Rencana Program dan Anggaran (WP&B) sampai tahun 2020. Dengan begitu, apabila nanti di tahun 2021 terjadi penurunan bisa teratasi dari produksi lapangan Kedung Keris yang akan mulai beroperasi di akhir tahun ini.

“Kedung Keris sekarang dalam proses pemasangan pipa, sepanjang 6 km untuk masuk di fasilitas lapangan Banyu Urip,” ujarnya.

ExxonMobil menemukan lapangan Banyu Urip, salah satu lapangan di Blok Cepu, dengan cadangan mencapai 450 juta barel. Lapangan ini mulai berproduksi pada 2008 dengan kapasitas 20 ribu barel per hari (bph) di 2009, dan terus naik sampai sekarang.

Lihat juga :Cuaca Buruk Sempat Bikin Produksi Minyak Cepu Anjlok

Pada awal Desember 2018, cadangan Blok Cepu meningkat setelah operator melakukan pembaruan data seismik reprocessing guna meningkatkan gambaran di bawah permukaan tanah. Cadangan Lapangan Banyu Urip menanjak dari 729 juta barel menjadi 823 juta barel.

Selanjutnya, pada 2011, ExxonMobil menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris dan akan beroperasi penuh pada Kuartal III 2019 dengan proyeksi penambahan produksi sebesar 10 ribu bph.

Lebih lanjut, Djoko menerangkan Blok Cepu dan Blok Rokan tetap menjadi tumpuan produksi dan lifting minyak nasional terbesar. Adapun secara umum, lifting minyak pada 2018 mencapai 778 ribu bph. Sementara, lifting gas sebesar 1,139 juta barel setara minyak per hari (boepd).

Source : cnnindonesia.com